Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un kembali Allah menunjukkan kekuasaannya, Gunung Kelud di Jawa Timur meletus pada Kamis (13/2) pukul 22.50 WIB. Hingga saat ini, letusan gunung api tipe A ini masih terus terjadi dan ditandai hujan abu maupun hujan kerikil.
Gunung yang meleut pada tahun 1901, 1919, 1951, 1966, 1990 dan terakhir meletus pada 10 Oktober 2007 kemaren ini berbatasan dengan Kabupaten Kediri, Blitar dan Kabupaten Malang ini memiliki siklus letusan 12-15 tahun sekali.
"Kalau memang waktunya meletus biarlah meletus. Sehingga masyarakat lebih bisa tenang, daripada situasi yang tidak pasti yang berlarut larut", Kata Kuncoro Staf Pos Pantau Gunung Kelud.(4/2/2014).
Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Sabtu pukul 21.15 WIB, menetapkan status awas atau level tertinggi untuk Gunung Kelud. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, menguraikan status Gunung Kelud dinaikkan menjadi awas (level IV) dari sebelumnya status siaga (level III).
Warga dihimbau untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman, termasuk petugas dari pos pantau. Jarak antara lokasi pos pantau dengan Gunung Kelud relatif dekat, tidak sampai 10 kilometer. Tadi malam ribuan warga melakukan begadang untuk siaga apabila gunung kelud benar-benar meletus. Di Kabupaten Kediri, ada sekitar 66 ribu jiwa yang harus dievakuasi jika terjadi erupsi pada Gunung Kelud. Mereka adalah warga di empat kecamatan yang terdampak langsung bencana letusan, yaitu dari Kecamatan Ngancar, Kepung, Plosoklaten, dan Puncu.
Tidak hanya di wilayah sekita gunung keluar saja yang terkena muntahan materi dari gunung kelud tetapi juga daerah barat seperti Yogyakarta, Magelang, Solo, Klaten.
Hujan Abu di Yogyakarta |
Kita doakan saudara kita di kelud diberi kesabaran, Allah lindungi & segera diganti dgn kebaikan.Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar