Terkadang aku harus terbunuh oleh lamunan yang tak bermakna
ketika bayanganmu yang semu terhempas dan sempat menjadi kabur di
pelipuk mataku.Aku pun tak mencoba untuk memperjelas pandanganku untuk tau siapa
kamu, yang jelas aku akan diam dan melihat tingkahmu yang samar-samar.Aku pun juga tak ingin bergerak karena aku takut akan mengejarmu yang jelas-jelas begitu maya untukku.Bukankah aku sudah bilang bahwa semua yang tampak semu itu seketika
hilang dan musnah ketika tanpa kejelasan, pernyataan dan ketegasan.Tak mungkin jika jiwa harus mencari sebuah jawaban ketika sebuah
kenyataan saja tak akan bisa dipegang dengan cekatan oleh kelembutan. Aku tak akan mungkin bisa berpegang pada sesuatu yang aku sendiri
untuk menyentuhnya saja tak mampu.Jangankan menyentuhnya melihatnya pun
terkadang aku merasa buta karena ketidakmampuanku memperhatikan sesuatu
yang fana. Mungkin dengan posisiku yang diam ini sebuah bayangan itu lambat laun
akan menjadi sebuah benda nyata yang akau bisa merasakan keberadaannya,
membelai kelembutannya, memadu dengan jiwanya. Bukan mengharap atau memimpikan sesuatu yang tidak pasti, tapi
mencoba utuk mengurai sebuah teka-teki yang berserakan untuk
diselesaikan. Hidup untuk memebuka, mengeja, membaca sebuah tulisan indah kemudian mulai menulis semua lajur yang siap tuk di lewati. Hidup yang tak hanya mengejar bayangan semu yang kosong. Hidup yang dengan keyakinan mempu membuatnya berdiri dengan mewujudkan sebuah harmoni. Siapa kamu wahai bayangan di sana, inilah hidupmu dan inilah hidupku. Bergembiralah ketika suatu saat ternyata kita saling menyapa, siapa kamu dan siapa aku. Sebuah ketetapan yang pasti , aku mencoba menahan semua dengan diamku.
-@Afipip-
28 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar