Malam ini Cuacanya sangat
mendukung, Serbuan kelip bintang membentuk barisan yang cukup rapi. Bulan pun
tak mau kalah menghias awan gelap di lngit, dengan sinarnya dia membantu
bintang bersinar terang. Dengan kostum panglimanya yang begitu gagah, bulan pun
siap menemani Sofi dalam perjalanannya malam ini. Di luar asrama kebisingan
kendaraan terdengar jelas menandakan keadaan kota masih sore. Hembusan angin itu menghembus
lembut, menggoyangkan daun di taman asrama. Dengan dandanan rapi Sofi bersiap
pergi bersama Azil.
--Sofi, aku udah di depan
Pesan pendek dari Azil
membuat Sofi bergegas keluar kamar. Sesosok pria tinggi, berswiter coklat
sedang duduk di atas sepeda motornya. Wajahnya tak terlalu jelas, tersamarkan
karena suasana yang mulai gelap.
“Itu pasti Azil”, gumam Sofi sambil mendekati pria itu.
“hai..”, Sapa Azil sambil menebar senyumnya.
Menyambut Sofi turun dari persinggahannya tadi.
“Hai juga, Kita mau kemana?”, sahut Sofi dengan memegang helm
hitam kemudian memakainya.
“Terserah kamu aja, aku sih ngikut fi hehe”, jawab Azil
dengan tawa kecil.
Sofi menaiki sepeda Azil dengan perlahan, menengok kanan kiri
karena takut ketahuan oleh pihak asrama. Azil cepat-cepat menyalakan mesin
motornya.
“Sofi, kita mau kemana”, tanya Azil mencoba menghangatkan
suasana.
“Ke bukit aja gimana?, aku belum pernah kesana”,
jawabku dengan nada terbata-bata.
Azil hanya membalas omongan Sofi dengan mengangguk,
memperhatikan Sofi di balik kaca sepionnya dan tersenyum.
o0o
Di perjalanan Sofi tak banyak bicara. Sesekali Azil yang
mengajak Sofi buat berbicara. Dalam hati Sofi sekarang berkecamuk, memeberontak
dahsyat, memikirkan bagaimana awang awang dan awang.
Tiba-tiba lamunan sofi
dikagetkan oleh pesan masuk dari Awang.
--Sayang, kamu lagi sibuk ya?
Deg.... Sofi gugup, Sofi gemetar, Sofi takut. Dia begitu bingung
bagaimana menjawab pertanyaan Awang, padahal sekarang bersama ia Azil.
Sofi pun memasukkan kembali handphonenya ke dalam tas, mengacuhkan pesan dari
Awang.
“Bulannya bagus ya Zil..”,
mencoba mencairkan suasana dengan berbincang dengan Azil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar