Sedang melihat orang tertawa,
berlagak ramai di kalangan orang-orang tanpa bahasa. Ya, siapa sangka dialah
orang yang selama ini cemburu buta. Apa iya, sebuah rindu tidak ada batasannya.
Rasa itu mengalir, bukan karena disuruh untuk mengalir, bukan karena berjalan
untuk dibimbing. Tapi dia sendiri yang mencoba menggerakkan ke semua penjuru
mata angin. Berlenggak lenggok mencari celah untuk membuat enggan menatap.
Siapa sangka jika pujian itu datang dan menerkam hebat tak terkendali.
Sudahlah, ini hanya sebuah melo drama yang terjadi tak direncana. Mungkin Tuhan
sedang memberi teguran keras pada siapa saja yang membuatnya geram. Namun juga
Dia pasti sedang memberikan petunjuk bahwa sesuatu itu tak harus berdiri pada
tempatnya. Dia membebaskan, tetap dalam aturan dan kuasa-Nya.
Skenario ini berjalan, menyapa
setiap mata yang memandang. Haruskah tangisan itu terungkap di balik sebuah
senyuman. Haruskah sikap mundur untuk memilih menyerah atas sebuah jawaban.
Pikiran orang pasti sama, rasa-rasa itu sekongkol untuk merebut semuanya. Tak
hanya mereka tetapi juga kita. Namun, waktu sedang menuntun untuk maju, membaca
semua hikmah di balik semua peristiwa penting yang menggelitik kalbu pemain
cerita. Tunggu saja saatnya nanti, semua akan terbaca jelas. Sekecil apa pun
itu,serumit apa pun itu semua dan membuktikan bahwa Tuhan itu adil.
-AVIVATORU
16 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar