Surat Al-Kahfi merupakan salah satu surat Al-Quran Al-Karim yang
mempunyai keagungan dan keutamaan dibanding beberapa surat yang lain.
Akan tetapi tidak sedikit dari kaum muslimin yang belum mengetahui
keagungan dan keutamaannya, sehingga sebagian mereka jarang atau bahkan
hampir tidak pernah membaca dan menghafalnya. Terlebih khusus pada hari
dan malam Jumat. Mereka lebih suka dan antusias membaca surat Yasin yang
dikhususkan pada malam Jumat dengan harapan mendapatkan keutamaannya.
Namun sayangnya, semua hadits yang menerangkan keutamaan surat Yasin
tidak ada yang Shohih datangnya dari nabi shallallahu alaihi wasallam.
Demikianlah keadaan umat Islam. Tidaklah mereka bersemangat
mengamalkan hadits-hadits lemah dan palsu serta tidak jelas
asal-usulnya, maka sebanyak itu pula mereka meninggalkan amalan-amalan
sunnah yang dijelaskan di dalam-hadits-hadits shohih dari Nabi
shallallahu alaihi wasallam.
Adapun keutamaan dan keagungan surat Al-Kahfi, maka akan didapatkan
oleh setiap muslim dan muslimah yang membacanya dengan niat ikhlas demi
mengharap wajah dan ridho Allah, mengimani dan menghayati makna-maknanya
serta berusaha mengamalkan hukum dan pelajaran yang terkandung di
dalamnya sesuai tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam. Berikut ini kami akan sebutkan hadits-hadits shohih tentang keutamaan surat Al-Kahfi.
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم-
قَالَ :« مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ
لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
»
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu
alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada
hari Jum’at, maka Allah akan menyinarinya dengan cahaya di antara dua
Jum’at.”
(Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrok II/399 no.3392, dan Al-Baihaqi di dalam Sunannya III/249 dengan nomor.5792)
Hadist Kedua:
عَنْ أَبِى الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ :
« مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ
الدَّجَّالِ » وفي رواية ـ من آخر سورة الكهف ـ
Dari Abu Darda’ radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi
wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari
surat Al-Kahfi, niscaya dia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal. Dan
di dalam riwayat lain disebutkan: “(sepuluh ayat terakhir) dari surat
Al-Kahfi.”
(Diriwayatkan oleh Muslim I/555 no.809, Ahmad V/196 no.21760, Ibnu
Hibban III/366 no.786, Al-Hakim II/399 no.3391, dan Al-Baihaqi dalam
Syu’ab al-Iman V/453 no.2344).
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم : « من قرأ سورة الكهف كما أنزلت ، كانت له نورا يوم القيامة من مقامه
إلى مكة ، ومن قرأ عشر آيات من آخرها ثم خرج الدجال لم يسلط عليه ، ومن
توضأ ثم قال : سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ، كَتَبَ فِي رَقٍّ ثُمَّ طُبِعَ
بِطَابَعٍ فَلَمْ يُكْسَرْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
»
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa membaca surat
Al-Kahfi sebagaimana diturunkannya, maka surat ini akan menjadi cahaya
baginya pada hari Kiamat dari tempat tinggalnya hingga ke Mekkah. Dan
barangsiapa membaca sepuluh ayat terkahir dari surat Al-Kahfi lalu
Dajjal keluar (datang), maka Dajjal tidak akan membahayakannya. Dan
barangsiapa berwudhu lalu ia mengucapkan; “SUBHAANAKALLOHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLAA ANTA
ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA” (artinya: Maha Suci Engkau ya Allah, dan
dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq diibadahi
selain Engkau, aku memohon ampunan dan aku bertaubat kepada-Mu), maka
ia akan ditulis pada lembaran putih yang bersih, kemudian dicetak dengan
alat cetak yang tidak akan robek sampai hari Kiamat.”
(Diriwayatkan oleh An-Nasa’i di dalam ‘Amal Al-Yaumi wa Al-Lailati
no.81 dan 952, Ath-Thobroni di dalam Al-Mu’jam Al-Ausath II/123 no.1455,
dan Al-Hakim I/752 no.2072 dan beliau berkata; hadits ini Shohih sesuai
dengan syarat imam Muslim, akan tetapi keduanya (maksudnya imam Bukhori
dan Muslim) tidak mengeluarkannya (di dalam kitab Shohih keduanya,
pent)).
Wallahu a'lam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar