“Ilmu yang bermanfaat adalah yang sinarnya melapangkan shudur (dada), dan membuka hijab qalb (hati). Sebaik-baik ilmu tersebut, yang disertai oleh rasa takut (al-khasya’) kepada Allah SWT. Jika ilmu itu disertai rasa takut kepada Allah menguntungkanmu, jika tidak, itu bahaya bagimu.”
Syekh Fadhlala Haeri ra. mensyarah sbb:
Ilmu adalah sumber kekuatan. Jika kita tidak mendekatinya
dengan sikap yang benar, ia akan membuat kita menderita dan menguasai
kita. Kita hendaknya memiliki kepekaan, kesadaran, kewaspadaan, dan
kehati-hatian agar kita dapat mengambil manfaat dari ilmu sejati.
Sedangkan kehidupan kita terbatas sesuai dengan jumlah hari kita
hidup dan kesempatan yang datang. Sekali kita mengabaikan satu peluang
besar, ia takkan pernah datang lagi. Terdapat siklus dan titah (amr)
yang alamiah. Jika kita tidak menyikapinya dengan tepat, maka siklus dan
titah itu niscaya melindas kita.
Sedangkan Ustadz Salim Bareisy ra. memberikan syarahnya sbb:
Ilmu yang bermanfaat itu ma’rifat (mengetahui) Dzat, Sifat, Asma dan Af’al (Perbuatan) Allah SWT. Juga mengerti bagaimana mengabdi (ubudiyyah) kepada Allah Ta’ala serta beradab (santun) terhadap-Nya.
Nabi Daud as. berkata, “Ilmu di dalam shudur (dada) bagaikan lampu di dalam rumah.”
Imam Malik bin Anas ra. berkata,
“Bukanlah ilmu itu kepandaian
atau banyak meriwayatkan, tetapi ilmu itu adalah nur (cahaya) yang
diturunkan Allah ke dalam qalb (hati) hamba-Nya. Dan bermanfaatnya ilmu
itu untuk mendekatkan (taqarrub) manusia kepada Allah dan menjauhkannya
dari kesombongan diri.”
Junaid al-Baghdadi ra. berkata,
“Ilmu adalah mengenal Rabb-mu dan tidak melampaui kedudukan dirimu (yakni menyadari kehambaanmu).”
Firman Allah SWT:
“Sesungguhnya yang sungguh-sungguh takut kepada Allah
(yakhsyallaha) dari para hamba itu, hanya al-ulama (orang-orang yang
berilmu/arif.” (QS. Fathir 35:28)
Rasulullah saw. bersabda,“Orang yang menuntut ilmu (tentang Allah) itu Allah jamin rezekinya.”
Rasulullah saw. juga bersabda,”Sesungguhnya para Malaikat meletakkan
sayapnya pada orang yang menuntut ilmu, karena gemar pada apa yang
dituntutnya. Kemudian Rasulullah saw berlindung kepada Allah,”Allahumma
inni a’uudzu bika min ilmin laa yanfa’ (Ya Allah aku berlindung
kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat).
” Ilmu yang tidak bermanfaat yaitu ilmu yang tidak menimbulkan rasa takut kepada Allah.
Al-Junaid ra. ketika ditanya, “Apakah ilmu yang bermanfaat itu?” beliau menjawab
,“Ilmu yang dapat mengarahkanmu kepada Allah SWT, dan menjauhkan dari menurutkan hawa nafsu dan syahwatmu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar