Dahulu kamu datang dan pergi sesukamu
Membiarkan menata letak untuk mengarapkan
Namun langkah harus terpasung karena menunggu
Haruskan bergerak untuk berdiri
Melihat ke atas dan berdialog dengan awan
Menanyakan kabarmu yang sedang hilang
Dan apakah aku harus bercengkrama
Dengan pelita malam tanpa rembulan
Membalutku dalam butiran sepi yang membeku
Mencoba melanjutkan mimpi
Mencoba menggambarkan kembali keberadaanmu
Melukis sketsa sederhana tentang ragamu
Dan membingkai rapi dalam tatanan kasih
rinduku
Namun aku tak kuasa
Kulempar cemas yang semakin memanas
Menghaluskan kaku yang semakin mengeras
Lembutkan hatiku jika rasa ini semakin berada
Membiarkanmu pergi atau tetap kembali
Sebuah pesan isyarat yang begitu hangat telah
tersampaikan
Berdirilah tegar menatapku
Dengan nada jawaban serumu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar